Keputusan CAS Final: Pesenam Israel Absen Di Indonesia
Keputusan CAS Final: Pesenam Israel Absen Di Indonesia

Keputusan CAS Final: Pesenam Israel Absen Di Indonesia

Keputusan CAS Final: Pesenam Israel Absen Di Indonesia

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Keputusan CAS Final: Pesenam Israel Absen Di Indonesia
Keputusan CAS Final: Pesenam Israel Absen Di Indonesia

Keputusan CAS Final: Pesenam Israel Absen Di Indonesia Dengan Berbagai Latar Belakang Yang Menjadi Kesepakatannya. Halo pecinta olahraga dan penikmat berita sport yang penuh dinamika! Setelah melalui proses hukum yang berliku dan penuh ketegangan di panggung internasional. Tentu tirai perselisihan antara atlet dan tuan rumah akhirnya tertutup. Terlebih dengan Keputusan CAS Final yang tidak dapat di ganggu gugat. Dan pesenam Israel di pastikan absen dan tidak akan berkompetisi di Indonesia. Keputusan ini tentu saja mengakhiri spekulasi panjang. Serta sekaligus menutup pintu bagi sang atlet untuk beraksi di ajang bergengsi yang di gelar di Tanah Air. Dan penolakan banding yang di ketok palu oleh mereka bukan hanya berdampak pada karir atlet. Akan tetapi juga mencerminkan sensitivitas geopolitik yang tak terhindarkan dalam dunia olahraga. Mari kita telisik lebih dalam chapter terakhir dari drama olahraga internasional yang satu ini!

Mengenai ulasan tentang Keputusan CAS Final: pesenam Israel absen di Indonesia telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.

Penolakan Visa Oleh Indonesia

Kesepakatan ini dalam ajang Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta. Terlebih yang menjadi salah satu isu yang ramai di bicarakan di dunia olahraga internasional. Dan hal tersebut berawal dari kebijakan pemerintah Indonesia yang menolak memberikan visa bagi enam atlet senam Israel. Karena yang telah mendaftar melalui Federasi Senam Internasional (FIG). Pemerintah menegaskan bahwa keputusan ini bukan semata karena alasan administratif. Namun melainkan terkait dengan posisi politik luar negeri Indonesia yang secara konsisten tidak menjalin hubungan diplomatik. Tentunya dengan Israel serta menunjukkan solidaritas kuat terhadap perjuangan rakyat Palestina. Selain itu, faktor keamanan dalam negeri juga menjadi pertimbangan utama. Pemerintah dan otoritas lokal menilai bahwa kehadiran atlet Israel di Jakarta. Kemudian berpotensi menimbulkan gelombang protes besar dari masyarakat. Tentunya terutama dari kelompok-kelompok yang selama ini aktif menyuarakan dukungan terhadap Palestina. Kekhawatiran akan adanya ketegangan sosial.

Keputusan CAS Final: Pesenam Israel Absen Di Indonesia Yang Telah Sah

Kemudian juga masih membahas Keputusan CAS Final: Pesenam Israel Absen Di Indonesia Yang Telah Sah. Dan fakta lainnya adalah:

Banding Ke Court Of Arbitration For Sport

Hal ini yang di ajukan oleh Federasi Senam Israel (Israel Gymnastics Federation/IGF). Tentu yang menjadi langkah hukum terakhir yang mereka tempuh setelah pemerintah Indonesia. Karena secara resmi menolak memberikan visa bagi enam pesenam Israel. Terlebih yang di jadwalkan tampil di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta. Langkah ini dilakukan karena IGF menilai keputusan penolakan tersebut tidak hanya menghambat hak atlet mereka untuk berkompetisi. Akan tetapi juga melanggar prinsip dasar olahraga internasional yang menolak segala bentuk diskriminasi berdasarkan asal negara. Dan juga agama, atau pandangan politik. Proses banding ini dilakukan dalam bentuk permohonan darurat (urgent appeal). Jenis banding ini di ajukan ketika ada situasi mendesak. Karena yang berpotensi menimbulkan kerugian langsung. Tentunya seperti hilangnya kesempatan bertanding dalam ajang internasional.

IGF berharap CAS dapat mengeluarkan keputusan sementara yang memungkinkan atlet Israel. Maka tetap dapat berpartisipasi atau setidaknya menekan Federasi Senam Internasional (FIG). Gunanya untuk memindahkan lokasi kejuaraan ke negara lain. Dalam gugatannya, IGF menekankan bahwa ajang olahraga dunia seharusnya bebas dari intervensi politik dan bahwa Indonesia. Terlebihnya sebagai tuan rumah, seharusnya menjamin akses semua peserta tanpa diskriminasi. Namun, mereka menolak banding tersebut setelah meninjau aspek hukum dan yurisdiksi yang berlaku. Dalam keputusan singkatnya, mereka menyatakan bahwa penolakan visa adalah keputusan yang berada di bawah kedaulatan negara. Namun bukan dalam lingkup kewenangan lembaga olahraga atau arbitrase internasional. Dengan kata lain, mereka tidak memiliki dasar hukum untuk memaksa pemerintah Indonesia menerbitkan visa kepada atlet Israel. Karena urusan imigrasi bukanlah ranah yang di atur oleh peraturan olahraga atau hukum arbitrase. Keputusan ini juga menegaskan bahwa mereka hanya berwenang.

Banding Di Tolak CAS, Pesenam Mereka Gagal Tampil Di Tanah Air

Selain itu, masih membahas Banding Di Tolak CAS, Pesenam Mereka Gagal Tampil Di Tanah Air. Dan fakta lainnya adalah:

Reaksi Federasi Senam Israel

Hal ini setelah bandingnya di tolak oleh Court of Arbitration for Sport. Dan kegagalan para pesenamnya tampil di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta. Terlebih di warnai dengan nada keras, kecewa, dan penuh kecaman terhadap keputusan Indonesia. Bagi mereka, keputusan pemerintah Indonesia menolak visa bagi enam atlet Israel bukan sekadar tindakan administratif. Namun melainkan bentuk diskriminasi yang mencederai prinsip dasar olahraga internasional. Dalam pernyataan resminya yang di rilis setelah keputusannya di umumkan. Federasi Senam Israel menyebut langkah Indonesia sebagai tindakan yang “outrageous” atau “sangat keterlaluan”. Mereka menilai bahwa Indonesia telah membawa konflik politik ke dalam ranah olahraga. Serta yang seharusnya menjadi ruang netral dan terbuka bagi semua negara. IGF menegaskan bahwa para pesenam Israel adalah atlet profesional yang datang untuk berkompetisi. Namun bukan untuk terlibat dalam urusan politik.

Sehingga keputusan melarang mereka tampil di anggap bertentangan dengan semangat fair play. Kemudian prinsip nondiskriminasi yang di atur. Terlebihnya dalam Piagam Olimpiade dan regulasi Federasi Senam Internasional. Federasi tersebut juga menyoroti peran CAS yang mereka nilai terlalu pasif dalam menghadapi pelanggaran terhadap prinsip universal olahraga. IGF menyatakan kekecewaannya karena CAS menolak permohonan banding mereka. Tentunya dengan alasan kedaulatan negara. Padahal menurut mereka, lembaga itu seharusnya berani menegakkan nilai keolahragaan di atas kepentingan politik. Dalam rilis resminya, IGF menyebut bahwa “keputusannya menciptakan preseden berbahaya. Tepatnya bagi masa depan olahraga internasional. Terlebihnya di mana negara tuan rumah bisa menggunakan alasan politik untuk menghalangi atlet berpartisipasi.” Selain itu, IGF juga menuntut agar Federasi Senam Internasional mengambil sikap tegas terhadap Indonesia. Mereka mendesak FIG untuk meninjau kembali hak Indonesia sebagai tuan rumah.

Banding Di Tolak CAS, Pesenam Mereka Gagal Tampil Di Tanah Air Yang Sempat Di Warnai Nada Keras

Selanjutnya juga masih membahas Banding Di Tolak CAS, Pesenam Mereka Gagal Tampil Di Tanah Air Yang Sempat Di Warnai Nada Keras. Dan fakta lainnya adalah:

Dampak Dan Konfirmasi Ketidakikutsertaan

Kedua aspek ini menjadi bab terakhir dari rangkaian polemik panjang yang melibatkan aspek politik, diplomasi. Dan juga hukum olahraga internasional. Setelah banding yang di ajukan ke Court of Arbitration for Sport secara resmi di tolak. Namun Federasi Senam Israel (Israel Gymnastics Federation/IGF) akhirnya mengonfirmasi. Terlebihnya bahwa seluruh atlet mereka tidak akan berpartisipasi dalam kejuaraan tersebut. Keputusan ini menandai berakhirnya harapan Israel. Tentunya untuk tampil di kompetisi dunia yang sangat penting bagi peringkat dan kualifikasi atlet mereka. Konfirmasi ketidakikutsertaan itu di sampaikan melalui pernyataan resminya.

Serta juga di konfirmasi oleh beberapa media internasional seperti Reuters dan AP News. Dalam pernyataan tersebut, federasi menyebut bahwa mereka telah melakukan segala upaya hukum dan diplomatik. Namun semua jalur yang tersedia tidak menghasilkan solusi. Setelah CAS menyatakan tidak memiliki yurisdiksi untuk memaksa pemerintah Indonesia mengeluarkan visa. IGF menyadari tidak ada mekanisme lain yang dapat di gunakan untuk membuka akses bagi atletnya. Dengan begitu, keputusan untuk mundur dari kejuaraan bersifat final dan tidak dapat di batalkan. Dampak langsung dari ketidakikutsertaan ini sangat besar bagi para pesenam Israel secara individu maupun bagi federasi secara institusional. Dari sisi atlet, mereka kehilangan kesempatan penting untuk mengumpulkan poin kualifikasi internasional yang di butuhkan untuk lolos ke ajang besar lainnya. Serta yang termasuk Olimpiade Paris 2028.

Jadi itu dia beberapa fakta mengenai pesenam Israel absen di Indonesia yang sudah jadi Keputusan CAS Final.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait