
LIFESTYLE

Young Player Of The Month: Gala Pagamo Bersinar Di Liga 1
Young Player Of The Month: Gala Pagamo Bersinar Di Liga 1

Young Player kompetisi Liga 1 Indonesia 2025 kembali menampilkan kejutan dari deretan pemain muda berbakat. Salah satu nama yang mencuri perhatian selama sebulan terakhir adalah Gala Pagamo, gelandang muda asal Papua yang kini memperkuat klub Persipura Jayapura. Berkat penampilannya yang luar biasa, Gala terpilih sebagai Young Player of the Month, sebuah penghargaan bergengsi yang di berikan kepada pemain muda terbaik yang berusia di bawah 23 tahun di kompetisi tersebut.
Gala Pagamo menjadi perbincangan publik usai tampil konsisten dalam empat laga terakhir Persipura. Ia berhasil mencetak dua gol penting serta satu assist yang membawa timnya meraih dua kemenangan beruntun dan memperbaiki posisi di klasemen sementara. Tak hanya produktif secara angka, gaya bermain Gala yang agresif, cepat, dan penuh kreativitas di anggap menjadi elemen penting dalam strategi tim asuhan Jacksen F. Tiago.
Sebagai pemain yang baru naik ke tim senior tahun ini, pencapaian Gala terasa lebih istimewa. Ia menembus skuad utama lewat performa impresif di sesi latihan pramusim, dan sejak itu tak tergantikan di lini tengah. Dalam pengumuman resmi yang di rilis oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB), Gala meraih suara terbanyak dalam voting publik dan juga memperoleh nilai tinggi dari tim statistik pertandingan.
Keberhasilan Gala mengangkat prestise pemain muda lokal menunjukkan bahwa pembinaan usia dini di beberapa daerah, khususnya Papua, mulai menunjukkan hasil. Banyak pengamat menilai Gala sebagai bagian dari generasi baru yang siap membawa perubahan besar dalam sepak bola Indonesia. Dengan penghargaan ini, Gala menjadi simbol harapan baru, tidak hanya bagi klubnya, tetapi juga bagi masa depan Tim Nasional Indonesia.
Peran Vital Di Tim Dan Kemampuan Di Atas Usia Dari Young Player
Peran Vital Di Tim Dan Kemampuan Di Atas Usia Dari Young Player di skuad Persipura, ia sudah menjadi bagian integral dari permainan tim. Sebagai gelandang serang, ia memiliki kemampuan membaca ruang, melakukan pressing dengan cerdas, dan melepaskan umpan-umpan vertikal yang membelah pertahanan lawan. Kemampuannya mengatur tempo permainan membuatnya terlihat seperti pemain senior yang sudah matang, padahal ia baru berusia 20 tahun.
Dalam empat pertandingan terakhir, Gala mencatatkan statistik yang mengesankan: rata-rata 2,8 key passes per laga, 80% akurasi umpan, dan 1,5 dribble sukses per pertandingan. Ia juga memiliki insting tajam di depan gawang, seperti saat mencetak gol pembuka melawan Dewa United dengan tendangan first touch dari luar kotak penalti. Momen itu di anggap menjadi titik balik yang mengangkat kepercayaan dirinya dan memberi momentum bagi tim.
Pelatih Persipura, Jacksen F. Tiago, menyebut Gala sebagai pemain muda dengan “jiwa tua”—bukan dalam arti negatif, tetapi karena kedewasaan cara berpikir dan disiplin taktiknya. “Dia bukan hanya berbakat secara teknik, tapi juga dewasa dalam memahami peran dan tanggung jawabnya di lapangan,” kata Jacksen dalam sesi konferensi pers pasca pertandingan.
Peran Gala di lini tengah juga memungkinkan pemain lain bermain lebih leluasa. Ia sering kali menjadi pemain penghubung antara lini belakang dan lini serang, menciptakan keseimbangan yang di butuhkan dalam permainan modern. Tidak jarang, Gala juga turun membantu pertahanan ketika tim dalam kondisi tertekan. Kepercayaan yang di berikan pelatih untuk bermain penuh selama 90 menit di tiga laga berturut-turut menjadi bukti betapa pentingnya posisi Gala dalam skema permainan Persipura.
Dengan penampilan seperti ini, banyak pihak mulai mendorong agar Gala di beri kesempatan bermain di level Timnas U-23. Tak sedikit pula yang berharap ia bisa diproyeksikan ke skuad senior, terutama jika mampu mempertahankan konsistensi hingga akhir musim.
Karier Yang Tumbuh Dari Akar Sepak Bola Papua
Karier Yang Tumbuh Dari Akar Sepak Bola Papua, Gala Pagamo tumbuh di tengah lingkungan yang sangat akrab dengan sepak bola. Sejak kecil, ia bermain bola di lapangan tanah bersama teman-temannya, dan dari situlah bakatnya mulai terlihat. Seperti banyak pemain Papua lainnya, Gala memiliki bakat alami dalam hal kecepatan, kelincahan, dan keberanian menggiring bola melewati lawan. Ia masuk ke akademi sepak bola lokal pada usia 12 tahun dan kemudian di rekrut oleh akademi Persipura pada usia 16.
Bakat Gala berkembang pesat di bawah bimbingan pelatih-pelatih akademi yang memiliki pengalaman di level nasional. Ia dikenal sebagai anak yang disiplin dan selalu datang paling awal ke sesi latihan. Dalam usia 18 tahun, ia mulai mencuri perhatian dengan performa gemilang di turnamen usia muda Piala Soeratin, di mana ia mencetak lima gol dari delapan pertandingan. Kala itu, banyak pencari bakat yang mulai menaruh perhatian terhadapnya.
Setelah promosi ke tim utama, Gala sempat mengalami masa adaptasi yang sulit. Ia harus bersaing dengan pemain-pemain senior dan menghadapi tekanan tampil di depan ribuan penonton. Namun berkat dukungan pelatih dan senior di tim, ia mulai menemukan ritmenya dan berkembang menjadi sosok yang tak tergantikan di lini tengah. Dalam waktu kurang dari satu musim, ia menjelma dari “anak magang” menjadi tulang punggung tim.
Keberhasilan Gala juga menjadi penegasan pentingnya pembinaan usia muda yang terstruktur dan berkesinambungan. Persipura selama ini di kenal sebagai klub yang melahirkan banyak bintang sepak bola nasional dari Papua, dan Gala adalah bukti bahwa warisan itu masih terus hidup. Harapannya, sistem ini terus di dukung, sehingga lebih banyak talenta seperti Gala bisa muncul dan bersinar di masa depan.
Masa Depan Cerah Dan Harapan Tim Nasional
Masa Depan Cerah Dan Harapan Tim Nasional, Gala Pagamo kini berdiri di ambang babak baru dalam kariernya. Banyak klub besar Liga 1 bahkan tim dari luar negeri mulai melirik bakatnya. Namun, pemain berusia 20 tahun itu masih fokus memperkuat Persipura dan menyelesaikan musim ini sebaik mungkin. Dalam wawancara media, ia menyebutkan ingin membawa timnya kembali ke papan atas dan mengincar tiket ke kompetisi Asia.
Gala juga di sebut-sebut sebagai calon kuat pemain Timnas U-23 untuk ajang SEA Games mendatang. Pelatih timnas, Shin Tae-yong, di kabarkan telah mengirim tim pencari bakat untuk memantau permainannya. Dengan karakteristik yang cocok untuk permainan cepat dan agresif ala Shin, banyak pengamat meyakini Gala akan sangat cocok dengan gaya permainan tim nasional.
Selain itu, peran Gala sebagai panutan generasi muda juga semakin kuat. Dalam beberapa kesempatan, ia diundang sebagai pembicara dalam kegiatan motivasi di sekolah-sekolah dan akademi sepak bola. Kehadirannya memberikan inspirasi bahwa anak-anak dari daerah pelosok pun bisa bersaing di panggung nasional, asalkan memiliki semangat dan kerja keras.
Manajemen Persipura menyatakan bahwa mereka siap mendukung Gala berkembang lebih jauh. Termasuk jika nantinya ia mendapat tawaran untuk bermain di luar negeri. Meski demikian, klub berharap Gala bisa menyelesaikan satu musim penuh untuk memberikan kontribusi maksimal sebelum membuka lembaran baru. “Dia masih muda dan akan memiliki banyak kesempatan. Yang penting sekarang adalah menjaga mental dan konsistensinya,” ujar Manajer Persipura.
Sebagai penutup, penghargaan Young Player of the Month untuk Gala Pagamo bukan sekadar. Soal statistik dan performa individu, tetapi tentang harapan dan potensi besar yang dimilikinya. Dalam dirinya, sepak bola Indonesia melihat masa depan yang menjanjikan—penuh bakat, kerja keras, dan semangat juang. Gala adalah bukti bahwa bintang-bintang besar tidak hanya lahir di kota-kota besar. Tapi juga dari tanah Papua yang penuh talenta luar biasa dari Young Player.