Skandal Louvre: Di Bobol Bukan Hanya Sekali!
Skandal Louvre: Di Bobol Bukan Hanya Sekali!

Skandal Louvre: Di Bobol Bukan Hanya Sekali!

Skandal Louvre: Di Bobol Bukan Hanya Sekali!

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Skandal Louvre: Di Bobol Bukan Hanya Sekali!
Skandal Louvre: Di Bobol Bukan Hanya Sekali!

Skandal Louvre: Di Bobol Bukan Hanya Sekali Dalam Pencurian Monalisa Pada Tahun 1911 Menggunakan Tangga Dan Truk. Halo para penikmat misteri dan sejarah seni yang gelap! Museum Louvre di Paris. Bagi sebagian besar orang, tempat itu adalah kuil seni yang di hormati, di jaga ketat. Dan juga menjadi rumah bagi mahakarya tak ternilai. Kita semua tahu kisah ikonik hilangnya Mona Lisa pada tahun 1911 yang mengguncang dunia. Namun, bagaimana jika saya katakan bahwa pencurian paling terkenal di abad ke-20 itu bukanlah insiden tunggal? Bersiaplah untuk di kejutkan, karena laporan dan arsip sejarah mengungkapkan sebuah Skandal Louvre yang tersembunyi. Terlebih museum yang agung ini ternyata di bobol bukan hanya sekali! Dan ia juga memiliki sejarah panjang menjadi target para pencuri paling lihai di dunia. Mari kita singkap selubung sejarahnya.

Mengenai ulasan tentang Skandal Louvre: di bobol bukan hanya sekali telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.

Pencurian Mona Lisa Terjadi Pada 21 Agustus 1911

Hal ini menjadi salah satu insiden paling menggemparkan dalam sejarah seni dunia. Pada hari itu, Musée di Paris mengalami pembobolan. Terlebih yang mengejutkan seluruh Prancis, bahkan dunia. Kejadian ini tidak hanya menandai lemahnya sistem keamanan museum pada awal abad ke-20. akan tetapi juga mengubah status Mona Lisa dari sekadar lukisan terkenal menjadi ikon global seni dan misteri. Saat kejadian berlangsung, ia sedang tutup untuk umum. Karena pada masa itu museum tidak beroperasi pada hari Senin. agar staf bisa melakukan perawatan karya seni. Kondisi ini di manfaatkan oleh pelaku untuk melancarkan aksinya dengan tenang tanpa kehadiran pengunjung. Ketika para staf mulai bekerja pada Selasa pagi, mereka baru menyadari bahwa lukisan Mona Lisa hilang dari tempatnya di dinding ruang Salon Carré. Awalnya, staf mengira lukisan sedang di bawa untuk di foto.

Skandal Louvre: Di Bobol Bukan Hanya Sekali Dalam Pencurian Monalisa 1911

Kemudian juga masih membahas Skandal Louvre: Di Bobol Bukan Hanya Sekali Dalam Pencurian Monalisa 1911. Dan fakta lainnya adalah:

Pelakunya Adalah Karyawan Louvre Sendiri

Hal ini adalah bahwa pelakunya bukan pencuri profesional atau sindikat besar, melainkan seorang mantan karyawannya sendiri bernama Vincenzo Peruggia. Pria asal Italia ini bekerja di sana sebagai tukang kaca. Serta yang bertugas membantu pemasangan bingkai. Dan kaca pelindung pada sejumlah lukisan terkenal, termasuk Mona Lisa. Sebagai mantan pegawai, Peruggia sangat mengenal struktur bangunan museum. Kemudian juga termasuk jalur keluar-masuk staf, ruang penyimpanan. daN waktu-waktu ketika pengawasan museum longgar. Pengetahuannya itulah yang membuat ia mampu melakukan pencurian spektakuler ini dengan cara yang sederhana. Namun sangat efektif. Tidak ada peralatan canggih, tidak ada aksi dramatis seperti di film. Tentu yang hanya pengetahuan internal dan keberanian tinggi. Peruggia beraksi pada Senin, 21 Agustus 1911, hari di mana Louvre tutup untuk umum.

Ia datang ke museum dengan mengenakan seragam kerja putih khas pegawai Louvre. Sehingga tidak menimbulkan kecurigaan dari penjaga. Setelah berhasil masuk ke ruang Salon Carré tempat Mona Lisa di pajang, ia menunggu hingga situasi benar-benar sepi. Dengan tenang, ia melepaskan lukisan dari bingkainya, menggulungnya. Lalu menyembunyikannya di bawah seragam kerja yang longgar. Motivasi di balik aksinya tidak sepenuhnya di dorong oleh uang. Dalam pengakuannya kepada polisi, Peruggia mengatakan bahwa ia melakukannya. Karena dorongan nasionalisme, ia percaya Mona Lisa adalah warisan budaya Italia yang telah “di curi” oleh Prancis sejak masa Napoleon. Ia merasa memiliki misi untuk mengembalikan karya Leonardo da Vinci ke tanah kelahirannya. Namun di sisi lain, banyak sejarawan meyakini bahwa alasan patriotik itu hanyalah pembenaran. Dan Peruggia kemungkinan besar tergoda oleh nilai ekonomi dan reputasi besar lukisan tersebut. Selama lebih dari dua tahun, Peruggia menyembunyikan Mona Lisa di apartemennya.

Sebelum Mona Lisa, Louvre Sudah ‘Langganan’ Maling

Selain itu, masih membahas Sebelum Mona Lisa, Louvre Sudah ‘Langganan’ Maling. Dan fakta lainnya adalah:

Lukisan Di Sembunyikan Di Dalam Seragam Kerja

Hal ini adalah cara sederhana namun jenius yang digunakan pelaku untuk membawa keluar lukisan paling terkenal di dunia itu. Vincenzo Peruggia, sang pelaku, berhasil mencuri Mona Lisa tanpa bantuan alat khusus, tanpa rekan. Dan tanpa meninggalkan jejak mencolok. Terlebih hanya dengan menyembunyikannya di balik seragam kerja putih yang ia kenakan. Sebagai mantan tukang kaca di Musée du Louvre, Peruggia mengenakan baju kerja putih khas pegawai museum. Dan pakaian yang membuatnya tampak seperti staf resmi yang sedang bertugas. Pada pagi hari tanggal 21 Agustus 1911, ia datang ke Louvre. Terlebih yang saat itu tutup untuk umum. Dan dengan tenang menuju ruang Salon Carré, tempat Mona Lisa di pajang. Setelah memastikan area sepi dan tidak ada pengawasan ketat, ia melepaskan lukisan itu dari dinding. Peruggia kemudian mengeluarkan lukisan dari bingkai kayu dan kaca pelindungnya.

Kemudian meninggalkan kedua benda itu di tempat kejadian. Ia tahu betul bahwa yang paling berharga adalah kanvasnya, bukan bingkainya. Karena ukuran Mona Lisa tidak terlalu besar. Terlebihnya sekitar 77 cm × 53 cm lukisan itu dapat di gulung. Atau di sembunyikan dengan mudah di bawah bajunya. Ia membungkusnya dengan kain pelindung. Lalu menyelipkannya di balik seragam kerja longgarnya. Dan berjalan keluar dari museum dengan santai seolah tidak terjadi apa-apa. Aksi tersebut berhasil karena minimnya sistem keamanan di Louvre pada masa itu. Tidak ada detektor logam, kamera pengawas. Ataupun pemeriksaan barang keluar. Petugas keamanan hanya mengenali seragam staf. Dan jarang melakukan pengecekan mendetail. Beberapa sumber menyebut bahwa Peruggia sempat terjebak di dalam museum setelah aksinya. Serta harus menunggu hingga pagi untuk keluar bersama staf lainnya. Kemudian membawa lukisan yang di sembunyikan rapi di balik bajunya.

Sebelum Mona Lisa, Louvre Sudah ‘Langganan’ Maling Dari Sejarahnya

Selanjutnya juga masih membahas Sebelum Mona Lisa, Louvre Sudah ‘Langganan’ Maling Dari Sejarahnya. Dan fakta lainnya adalah:

Motif Nasionalisme Italia

Tentu hal ini yang mengguncang dunia pada tahun 1911. Karena terdapat alasan yang tampak sederhana namun sarat emosi: motif nasionalisme Italia. Pelaku, Vincenzo Peruggia, seorang imigran asal Italia yang bekerja di Paris. daN mengaku mencuri lukisan legendaris karya Leonardo da Vinci tersebut. Namun bukan karena haus uang, melainkan karena dorongan cinta terhadap tanah airnya. Menurut pengakuannya kepada polisi setelah tertangkap, Peruggia merasa bahwa Mona Lisa adalah warisan budaya Italia. Terlebih yang “seharusnya berada di Italia, bukan di Prancis.” Ia menuduh bahwa lukisan itu di curi oleh Napoleon Bonaparte pada masa penjajahan Prancis di Italia pada akhir abad ke-1. Meskipun faktanya, Mona Lisa sebenarnya telah berada di Prancis jauh sebelum masa Napoleon.

Kemudian di bawa sendiri oleh Leonardo da Vinci ketika ia pindah ke Prancis dan bekerja untuk Raja François I. Namun, pada masa itu, sentimen nasionalisme Italia sedang menguat. Setelah penyatuan Italia (Risorgimento) pada tahun 1861. Dan banyak rakyat Italia masih merasa bahwa kekayaan budaya dan seni mereka tersebar ke berbagai negara Eropa akibat perang, penjajahan, dan perdagangan seni. Peruggia, yang hidup sebagai pekerja kelas bawah di Paris, mungkin merasa bangga dapat “mengembalikan kehormatan Italia” dengan cara yang menurutnya heroik. Dalam pengakuannya, ia berkata bahwa niatnya adalah mengembalikan Mona Lisa ke Italia. Serta menyerahkannya kepada pemerintah agar lukisan itu bisa di pamerkan di museum nasional. Namun bukan di jual kepada kolektor pribadi. Ia percaya tindakannya akan di sambut sebagai perbuatan patriotik.

Jadi itu dia beberapa fakta yang telah di bobolnya bukan hanya sekali terkait Skandal Louvre.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait